Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manusia dan Simbol-Simbol


Buku ini ditulis oleh Carl Gustav Jung tentang perilaku manusia yang disebabkan oleh pikiran bawah sadar. Jung adalah seorang psikiater dan psikoanalisis Swiss yang mendirikan psikologi analitis. Karya-karyanya berpengaruh pada orang banyak tidak hanya di bidang psikiatri tetapi juga di bidang antropologi, arkeologi, sastra, filsafat dan studi agama. Sebagai ilmuwan riset terkemuka, dia menjadi bahan perbincangan di kalangan cendekiawan Wina terutama mentornya, Sigmund Freud. Pada akhirnya, kedua pria itu berkolaborasi panjang untuk merumuskan psikologi manusia.
 
Di dalam buku ini, Jung memberikan kesimpulan bahwa gejala neurosis seperti ketakutan, histeria, keserakahan dan perilaku pada umumnya disebabkan pengaruh tidak langsung dari pikiran bawah sadar. Artinya memori seseorang yang ada di pikiran bawah sadar sangat mempengaruhi ekspresi seseorang sehari-hari tanpa disadari.
 
Pada bagian pertama, Jung menjelaskan manusia memberikan interpretasi terhadap suatu benda/peristiwa yang terjadi dengan simbol. Manusia terkadang memiliki keterbatasan bahasa untuk menjelaskan sesuatu dan pada akhirnya melekatkan simbol untuk menjelaskan  suatu benda/peristiwa.

Simbol sebagai tanda dari sebuah kesadaran, manusia mengalami evolusi panjang dalam menghasilkan kesadaran yang utuh. Susah payah dibangun, berabad-abad namun tetap saja proses kesadaran ini masih jauh dari kata sempurna.

Kemudian Jung menjelaskan tentang komponen manusia terbagi dua bagian yaitu fisik dan jiwa. Peristiwa fisik yang dialami manusia akan menjadi memori yang terekam di dalam pikiran sadarnya. Memori tersebut sewaktu-waktu dapat dipanggil kembali jika manusia mengalami pengalaman sama namun bisa juga memori tersebut perlahan-lahan hilang dari pikiran sadarnya tatkala tidak ditemukan kesamaan peristiwa. Pikiran sadar akan membantu manusia untuk merumuskan ide dan gagasan berdasarkan memori yang terekam di dalam kepalanya yang lama kelamaan akan meresap ke dalam pikiran bawah sadar.

Jung juga menjelaskan bahwa memori yang ada di pikiran bawah sadar terkadang muncul tiba-tiba melalui media mimpi. Artinya mimpi yang dialami manusia saat tidur merupakan akumulasi memori bawah sadar tanpa disadari. Mimpi-mimpi ini juga yang mendorong kehendak/keinginan manusia untuk berperilaku di dalam kehidupan nyata.

Selain fisik, manusia juga memiliki jiwa atau psike yang dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar dan pikiran bawah sadar juga mempengaruhi kejiwaan seseorang. Rasa takut, cemas, dan gembira bisa saja terjadi karena memori telah dipanggil kembali untuk merespon peristiwa yang  sama. Desakan alam bawah sadar yang amat dahsyat tak hanya hadir dalam kasus klinis tetapi juga pada aktivitas keagamaan, mitologi, seni, sastra dan berbagai ekspresi budaya lainnya. 

Lalu mengapa orang masih melakukan kejahatan, pelanggaran dan kebaikan? karena dipengaruhi oleh kejiwaan yang rusak. Mereka pasti sudah melakukan berkali-kali praktik nirmoral tersebut sehingga sudah terekam di dalam memori kepalanya dan ketika ada kesempatan yang sama maka orang tersebut akan memanggil kembali memori tersebut untuk merespon peristiwa yang sama. 

Terakhir, buku ini ditulis oleh Jung saat dirinya menderita sakit keras sehingga dia tidak dapat menuntaskan tulisannya yang kemudian dilanjutkan oleh kolega intelektual lainnya sebagai warisan intelektual yang berharga bagi perkembangan ilmu psikologi.

Posting Komentar untuk "Manusia dan Simbol-Simbol"