Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

12 Rules for Life: an Antidote to Chaos

Buku ini ditulis oleh seorang intelektual paling berpengaruh di dunia barat saat ini yaitu Jordan B. Peterson. Buku ini sudah terjual lebih dari 1 juta eksemplar sehingga buku ini menjadi bahan kajian masyarakat global karena isinya cukup bagus bagi pengembangan diri. Saat ini, Peterson berprofesi sebagai tenaga pengajar sekaligus praktisi di bidang psikologi klinis Amerika Serikat. Sebagai profesor Harvard, dia dinominasikan untuk Levenson Teaching Prize yang bergengsi dan dianggap oleh mahasiswa University of Toronto sebagai satu dari tiga guru yang benar-benar mengubah kehidupan mereka. Peterson menguraikan 12 peraturan hidup untuk menyangkal kekacauan, namun di bawah ini hanya beberapa poin saja;

Berdirilah Tegak dengan bahu tegap. Seseorang harus berani menyampaikan apa yang ada dibenaknya, tidak perlu membungkuk, lesu atau minder. Dengan berani mengatakan yang benar, maka steronin akan mengalir deras ke dalam otak sehingga kita mampu menatap ke depan. Keberanian menyampaikan yang benar membuat anda menjadi tidak gelisah. percakapan anda menjadi lebih baik, tidak grogi apalagi gagap sehingga akan datang kebaikan kepada diri anda. Jika sudah demikian, anda akan merangkul keadaan, bekerja untuk memajukan dan memperbaikinya. Dengan keberanian itu, anda akan menempuh kecemerlangan hidup, menyorot ke bukit surgawi dan mengejar takdir anda yang pada akhirnya mampu menanggung beban berat kehidupan dan menemukan kebahagiaan.

Memperlakukan diri sendiri seolah anda ini seseorang yang wajib dibantu. Artinya perbaiki diri sendiri sebaik mungkin. Ketika menjalani kehidupan, jangan remehkan kekuatan visi dan arah hidup. Keduanya dapat mengubah segala bentuk rintangan menjadi kekuatan. Perkuatlah individu, mulai dari diri sendiri, urus diri sendiri, lalu bersihkan kepribadian. Pilih tujuan anda dan tampilkan keberadaan anda seperti yang dikatakan filsuf besar Nietzsche "Dia yang hidupnya memiliki 'mengapa' bisa menanggung hampir semua 'bagaimana'. Anda dapat mengarahkan dunia mendekati surga dan menjauhi neraka.

Benahi rumah anda baru mengkritik dunia. Jangan menyalahkan kapitalisme, kelompok kiri radikal atau kezaliman musuh. Jangan mengatur dunia sampai anda sudah mengatur pengalaman diri sendiri, rendah hatilah. Bila anda tidak bisa mendamaikan rumah tangga sendiri, mengapa berani mencoba memimpin dunia? Jika segala sesuatu diperbaiki dalam diri terlebih dahulu mungkin dunia tidak lagi menjadi tempat tragedi kemanusiaan yang mengerikan, perdamaian akan terjadi di mana-mana.       

Bekerja yang bermakna bukan yang di depan mata. Makna adalah ketika semua yang ada bersatu dalam tarian riang dan satu tujuan. Segalanya akan semakin baik dan baik. Makna akan menghapus luka lama, kengerian masa lalu yang suram menuju masa yang lebih tercerahkan dan penuh harapan. Makna adalah keseimbangan tertinggi antara kekacauan dan keteraturan yang tujuannya adalah menghasilkan keteraturan baru yang lebih murni dari kekacauan sehingga lebih produktif setiap hari. Makna adalah jalan hidup yang lebih makmur yang dibimbing cinta dan kejujuran. Oleh karena itu, kejar yang bermakna bukan yang ada di depan mata.

Sampaikan kebenaran bukan kebohongan. Kebenaran tidak akan datang dari pendapat orang lain karena kebenaran bukan kumpulan slogan atau ideologi. Kebenaran malah bersifat pribadi. Kebenaran anda adalah sesuatu yang hanya bisa disampaikan oleh anda sendiri, karena berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang kita miliki. Kebenaran akan membawa jiwa agar tidak layu dan sekarat selagi anda menghadapi tragedi hidup yang tidak terhindarkan. Kebenaran tidak akan membuat hidup menjadi lebih nahas akan tetapi lebih bermanfaat. Bila anda merasa lemah, ditolak dan putus asa serta bingung maka katakanlah kebenaran yang jujur. Di surga firdaus, semua orang mengatakan kebenaran, inilah yang menjadikannya firdaus.

Di akhir buku ini, Peterson memberikan pesan utama kepada kita bahwa untuk memperbaiki lingkungan sosial bahkan lingkungan global, kita perlu memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu kemudian peduli untuk memperbaiki yang lain dengan penuh keberanian, kejujuran, cinta dan penuh harapan.   

Posting Komentar untuk "12 Rules for Life: an Antidote to Chaos"