Integritas Profesi dan Ketekunan
Integritas bukan hanya perilaku semata seperti suap, pungli atau selingkuh akan tetapi integritas juga berkaitan dengan kedisiplinan, profesional, keterbukaan dan kemajuan. Orang banyak salah paham bahwa yang dimaksud dengan integritas hanya dibatasi persoalan terima uang, barang atau fasilitas an sich padahal integritas adalah spektrum luas yang meliputi berbagai kepantasan hidup dan kesesuaian sosial.
Untuk menjaga integritas profesi maka dibutuhkan ketekunan yaitu ketekunan untuk mempelajari praktik immoral yang terjadi untuk mengambil pelajaran dan memikirkan strategi tepat agar perilaku immoral tidak terulang kembali. Langkah-langkah radikal perlu disodorkan dalam merumuskan berbagai strategi penanganan pelanggaran dengan berbagai metode, pendekatan dan wawasan demi mengimbangi bentuk modus operandi yang semakin bervariasi.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa ketekunan adalah kekerasan dan kesungguhan dalam bekerja. Artinya ketekunan ditujukan untuk mendapatkan hasil nyata bukan retorik semata. Ketekunan merumuskan solusi atas persoalan nirintegritas. Ketekunan juga mendorong lahirnya sikap semangat dalam bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga tidak menyalahi norma yang disepakati bersama.
Ketekunan berbeda dengan retorik. Pelanggaran integritas tidak cukup ampuh diobati dengan kata-kata retorik akan tetapi dengan perbuatan nyata yang terwujud dalam konstruksi sistem pencegahan yang terintegrasi sehingga perbuatan immoral tidak terjadi kembali. Ketekunan juga mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dalam menekan angka pelanggaran integritas. Ketekunan tidak bisa diidentikkan dengan kepintaran kognitif semata sebab ketekunan merupakan pilihan yang dapat dilakukan oleh siapapun.
Ketekunan dapat diartikan kepada dua kata yaitu kesungguhan dan kekerasan dalam bekerja. Kesungguhan dalam menjaga integritas profesi dapat ditinjau dari berbagai cara yaitu perenungan, pemikiran, diskusi dan lain-lain yang tujuannya untuk mendapatkan intisari pemikiran tentang hakikat integritas. Sedangkan kekerasan dalam menjaga integritas profesi dapat ditinjau secara nyata dimana pihak pengawas bekerja sepenuh hati, tanpa keluh kesah, penuh semangat dan penuh strategi demi mencegah praktik immoral yang destruktif. Ketekunan menghasilkan rumusan paket kebijakan integritas profesi yang dapat diterapkan dalam konteks organisasi. Ketekunan merupakan pendukung utama yang efektif dalam meningkatkan integritas profesi ketimbang dengan cara-cara biasa.
Posting Komentar untuk "Integritas Profesi dan Ketekunan"