Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Think Again

Buku ini ditulis oleh Adam Grant, aktivis pemikiran psikologi organisasi yang namanya cukup populer sebagai penulis sains di Amerika Serikat. Buku ini termasuk kategori pengembangan diri (self improvement) dan buku ini juga termasuk New York Times Bestseller sehingga layak dibaca oleh siapapun.

Metode berpikir ulang merupakan metode yang paling tepat digunakan di tengah perubahan zaman yang semakin cepat. Berpikir ulang merupakan kemampuan dan kemauan seseorang untuk sukses dengan syarat pembelajar sepanjang hayat dan kepribadian rendah hati. Kecerdasan dapat menjadi "kutukan" apabila seseorang enggan berpikir ulang ketika perubahan zaman menuntutnya dan keangkuhan menjadi senjata yang mematikan bagi penyandangnya karena enggan mengintrospeksi diri.

Menurut Adam, konsep berpikir ulang memiliki siklus sebagai berikut; rendah hati, rasa ingin tahu, penemuan, berpikir ulang. Seseorang harus menyadari bahwa dirinya tidak mengetahui banyak hal. Sikap rendah hati ini akan melahirkan keraguan atas pengetahuan yang telah dimiliki sehingga dirinya terdorong belajar dan mencari tahu hal-hal yang belum diketahui. Konsistensi proses belajar akan melahirkan temuan baru yang relevan dengan tuntutan zaman sehingga tidak cepat puas dengan apa yang sudah diketahui. Temuan baru tersebut akan dievaluasi dengan cara berpikir ulang; apakah temuan tersebut masih relevan atau tidak untuk diterapkan.

Berpikir ulang terhadap diri sendiri. Diri yang ideal adalah diri yang memiliki kemauan untuk selalu berpikir ulang atas pengetahuan dan keyakinan yang sudah lama diyakininya. Pengetahuan yang sudah usang ditukar guling dengan pengetahuan yang lebih relevan dan terkini sehingga manusia tidak terjebak praktik fanatik pengetahuan yang disebut Adam sebagai freezing yaitu orang yang enggan meninggalkan pengetahuan dan keyakinan lamanya karena sudah merasa nyaman dengan apa yang diketahui atau diyakini. Hal ini sangat wajar, kebanyakan orang memang enggan berspekulasi dengan mencoba hal-hal baru dan lebih memilih tetap berpegang teguh dengan yang sudah berjalan selama ini. Mereka akan mempertahankan pengetahuannya dengan mencari cara untuk memvalidasinya.

Nikmati setiap kesalahan sebagai kesempatan belajar. Setiap kesalahan yang dilakukan jangan ragu untuk menertawakannya, dengan demikian seseorang akan selalu belajar dari setiap kesalahan yang dilakukan. Fokusnya adalah bukan membuktikan diri bersalah akan tetapi meningkatkan kemampuan diri. Selain belajar dari kesalahan, metode berpikir ulang telah mengajarkan tentang urgensi kritik dari setiap orang yang berbeda pandangan. Seseorang tidak perlu menghindar dari konflik yang konstruktif akan tetapi perlu terlibat dalam perdebatan diskusi yang argumentatif terutama terhadap lawan debat yang cakap agar seseorang mengetahui sisi kekurangannya. Setiap pengetahuan perlu diuji (challenge knowledge) kembali dengan argumen orang lain dalam batas-batas saling menghargai. Konflik personal yang tidak produktif seharusnya dihindari agar tidak terjebak kepada praktik emosional yang justru menggembosi intelektualitas seseorang. 

Berpikir ulang dalam ruang lingkup antarpribadi. Dalam berpikir ulang, seseorang dapat menyepakati berbagai titik persamaan. Debat bagaikan dansa, bukan perang. Bersepakat tentang persamaan bukan berarti akan melemahkan bangunan argumen yang telah disusun akan tetapi seseorang akan terlihat piawai bernegosiasi dalam hal kebenaran sehingga lawan bicara semakin termotivasi untuk mendengarkannya.

Dalam memilih sebuah kebenaran, perlu ada penekanan dalam aspek kemerdekaan. Terkadang, seseorang menolak suatu pendapat bukan karena isinya akan tetapi orang tersebut tidak mau dikendalikan  oleh asumsi orang lain. Oleh karena itu, berpikir ulang mengajarkan tentang perlunya menghormati otonomi orang lain sehingga orang lain akan melakukan hal yang sama. 

Metode berpikir ulang mengajarkan tentang anjuran agar meninggalkan praktik terbaik (best practice). Praktik terbaik merupakan sebuah kondisi ideal yang perlu ditinggalkan agar organisasi terus berupaya menemukan cara-cara baru yang lebih baik. Selain meninggalkan praktik terbaik, Adam juga menjelaskan tentang draft rencana masa depan. Rencana ini akan menjadi pedoman bagi seseorang terkait perbuatan yang harus dilakukan dan ditinggalkan guna merubah sikap agar lebih adaptif terhadap tantangan masa depan.

Terakhir, metode berpikir ulang juga menjelaskan tentang kegiatan rutin berefleksi yang bertujuan untuk menilai kedalaman pembelajaran dan perubahan dalam keyakinan, tujuan hidup serta melihat kebutuhan di masa depan. Refleksi dilakukan seorang diri atau melalui perantara orang lain. Kegiatan refleksi juga harus diimbangi dengan meluangkan waktu. Sesibuk apapun, seseorang harus meluangkan waktu 1 jam untuk belajar dan berpikir ulang. Jika tidak, sehari atau seminggu patut untuk  dilakukan. Kemampuan berpikir ulang (think again) dapat menghantarkan pelakunya sukses meraih masa depan yang penuh ketidakpastian.



Posting Komentar untuk "Think Again"