The Catalyst
Mayoritas umum,
seseorang lebih banyak mendorong atau menekan pihak lain untuk berubah
menjadi lebih baik. Namun upaya tersebut tidak mendatangkan hasil yang
diharapkan. Justru semakin banyak perlawanan dan penolakan dari
orang-orang tersebut dan mereka semakin berpegang teguh atas apa yang mereka sudah lakukan
bertahun-tahun.
Mengapa seseorang tidak juga berubah? dan apa yang menjadi hambatannya untuk berubah? atas dasar pertanyaan tersebut, Jonah menawarkan pendekatan baru dalam mengubah perilaku seseorang, organisasi dan pergaulan sosial dengan menggunakan pendekatan katalis, yaitu menjadi seseorang yang pandai mengurangi hambatan ketimbang mendorong/menekan pihak lain untuk mengikuti himbauan/ajakan kita.
Pendekatan katalis berbeda dari pandangan umum. Pendekatan katalis menawarkan alternatif baru dari yang sudah lazim. Seorang katalisator mampu mengatalisasi perubahan secara signifikan meskipun tidak dalam waktu singkat. Tugas utama katalisator adalah bukan lagi mendorong atau menghimbau seseorang untuk berubah layaknya pengkhotbah akan tetapi meringankan hambatan seseorang untuk berubah lebih baik. Semua hambatan dan rintangan yang dialami seseorang akan diredakan oleh seorang katalis. Ada 5 ciri pendekatan katalis yaitu:
Pertama, reaktansi (reactance) yaitu ketika dipaksa, seseorang akan melawan. Daripada memberitahu apa yang harus dilakukan seseorang apalagi sampai memaksanya, seorang katalisator justru mempersilahkan orang berpikir sendiri dan meyakini dirinya sendiri. Mereka diberikan kebebasan otonom untuk berubah dan katalisator terus mengurangi hambatan dan rintangan yang dialaminya.
Kedua, endowment yaitu pada umumnya, orang terikat status quo. Seseorang tidak mau beranjak kepada hal-hal baru karena khawatir tidak seindah yang dibayangkan. Namun seorang katalisator akan mengungkapkan akibat dari keengganan tersebut dan membantu orang menyadari bahwa tidak melakukan apa-apa, tidak ada faedahnya.
Ketiga, jarak (distance) yaitu seseorang cenderung abai dari sesuatu yang terlalu jauh dari perhatian mereka. Katalisator justru menyusutkan jarak agar lebih dekat dengan target yang hendak dirubah. Katalisator akan selalu mendengarkan hambatan yang dialami dan bersama-sama mencari solusi. Menurut Jonah, mendengarkan keluhan dan hambatan lebih baik ketimbang menyalahkan langkah yang telah dilakukan orang lain.
Keempat, ketidakpastian (uncertainty) yaitu badai keraguan akan memperlambat angin perubahan. Sesuatu yang baru mudah diabaikan karena orang sudah merasa nyaman dengan apa yang sudah dijalani. Semakin ragu seseorang semakin takut untuk melangkah. Namun katalisator akan meredakan ketidakpastian dan membuat orang lain tidak pernah berhenti untuk selalu mencoba.
Kelima, bukti yang menguatkan (corroborating evidence) yaitu beberapa hal membutuhkan banyak bukti. Katalisator akan menemukan berbagai macam bukti untuk memperkuat mengatasi berbagai masalah. Semua akar permasalahan akan diuraikan dengan bukti-bukti pendukung.
Kelima ciri itu disingkat REDUCE yang artinya mengurangi. Dan ini sesuai dengan tugas utama katalisator sebagai pihak yang selalu berupaya untuk mengurangi hambatan dan rintangan orang lain demi perubahan yang lebih baik.
Posting Komentar untuk "The Catalyst"