Simone de Beauvoir
Dari tumpukan bacaan, penulis mulai mengenal nama Simone de Beauvoir. Namanya mencuat di tengah percakapan intelektual, begitu familiar dan sering menjadi rujukan bagi penulis lain sehingga membuat penulis semakin penasaran. Beliau dikenal sebagai tokoh feminis eksistensialis. Siapa sebenarnya Simone de Beauvoir itu?
Simone de Beauvoir dilahirkan di kota Paris pada tahun 1908 dan wafat tahun 1986 di Paris, Perancis. de Beauvoir adalah seorang pengarang sekaligus aktivis perempuan yang sukses besar memperjuangkan kelompok perempuan agar mendapatkan hak yang layak. de Beauvoir merestorasi kedudukan perempuan di ruang privat maupun ruang publik melalui karya monumentalnya yaitu buku The Second Sex, 2 jilid. de Baeauvoir tumbuh berkembang di dalam suasana patriarki yang menguat di Perancis saat itu sehingga dirinya terpanggil untuk memperjuangkan kaum perempuan dari ketertindasan yang sistematis dengan mencurahkan segenap pikiran dan air keringatnya. Melalui buku ini, de Beauvoir menantang segala bentuk intimidasi gender, merobohkan dominasi maskulin serta membuka jalan baru perjuangan bagi kelompok perempuan yang rentan kala itu.
de Beauvoir menantang status quo di Perancis yang saat itu didominasi oleh kelompok laki-laki. Sumber-sumber ekonomi (resources) dikuasai oleh laki-laki sehingga kaum perempuan tidak memiliki akses yang seimbang, kehidupannya semakin sulit, kesejahteraannya tidak juga beranjak dan semakin tidak berkutik di hadapan laki-laki. Bentuk perlawanannya adalah dengan menghapus segala bentuk mitos-mitos yang melemahkan posisi kaum perempuan.
de Beauvoir juga mendorong kebebasan bagi kelompok perempuan. Setiap perempuan harus merdeka dan berhak penuh atas tubuhnya. Kebebasan ini terwujud jika perempuan menghargai keberadaan dirinya sendiri bukan menjadi yang lain (the liyan). Perempuan bebas menentukan pilihan yang terbaik untuk dirinya serta tidak dibatasi oleh konstruksi moral maupun sosial yang maskulinistik.
Terakhir, de Beauvoir juga mendorong kesejahteraan bagi kelompok perempuan dengan cara memberikan akses yang setara ke dunia pendidikan. Bagi de Beauvoir, perempuan dapat merayakan kemenangan hidup dengan cara merawat intelektualisme. Perempuan harus memiliki wawasan, keahlian dan pengalaman sehingga memiliki posisi tawar di ruang publik, bukan selalu berada di belakang bayang-bayang kelompok laki-laki. Atas perjuangannya itu, sosok de Beauvoir patut diganjar sebagai tokoh feminisme modern abad 19.
Posting Komentar untuk "Simone de Beauvoir"