Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketahanan Pangan

Ketahanan Pangan adalah kondisi yang dilakukan untuk mencegah kegagalan pangan nasional akibat terjadinya kerusakan lingkungan, perubahan iklim dan cuaca serta bencana alam lainnya. Ketahanan pangan sama penting seperti ketahanan keamanan karena pangan merupakan sumber pokok kehidupan.

Ketahanan pangan bukan merupakan pekerjaan mudah akan tetapi tantangan besar saat ini disebabkan perubahan iklim yang menyebabkan gagal panen sehingga perlu inovasi terbaru untuk mensiasati agar stok pangan nasional tetap terjaga. Ketahanan pangan juga berbicara ketersediaan lahan pertanian dan perkebunan yang semakin menipis. Lahan-lahan kosong sudah langka sebab sudah banyak dialihfungsikan menjadi bangunan fisik. Konsep pertanian dan perkebunan buatan menjadi Solusi atas kondisi saat ini seperti pertanian dilakukan secara bertingkat (vertikal), panas matahari buatan, air dan pupuk buatan.

Selain itu, manusia saat ini harus terbiasa dengan pangan alternatif seperti gandum, jagung dan umbi sehingga tidak tergantung kepada beras semata yang kemungkinan impor dari negara lain sehingga membuat bengkak perekonomian nasional.

Ada beberapa strategi untuk menjaga ketahanan pangan nasional yaitu menjaga stabilitas harga pangan, membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya, pemberdayaan masyarakat menengah ke bawah di ruang publik, dan penguatan lembaga pengelola pangan nasional baik di tingkat pusat maupun daerah.  

Dihadapkan pada perkembangan lingkungan strategis di tingkat nasional, regional dan global, seberapa perlunya impor pangan dihadapkan pada upaya kemandirian pangan dalam perspektif ketahanan pangan? 

Jawaban:

Impor pangan harus diikuti pembuatan regulasi yang intinya membatasi segala bentuk impor dan berusaha untuk mengoptimalkan kekuatan sumber daya alam yang dimiliki. Kekayaan alam dan aneka ragam pangan yang ada di Indonesia sebagai ketahanan pangan sehingga tidak selalu bergantung kepada negara lain.

Perlu metode produksi pangan yang lebih aplikatif dan sesuai dengan kondisi lingkungan perkotaan dan iklim saat ini. Perlu adanya inovasi terbaru dalam produksi pangan yang berkelanjutan sekaligus aman bagi kesehatan.

Bagaimana keunggulan, kelemahan, tantangan dan peluang yang ada saat ini di lapangan dalam melakukan diversifikasi pangan non-beras?

Jawaban:

Kelemahannya adalah belum tersedia jenis makanan pokok yang cocok dengan selera mayoritas masyarakat Indoensia. Selain itu, makanan pokok yang tersedia secara jumlah belum mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional sehingga rentan kekurangan dalam jumlah makanan. Sedangkan keunggulannya adalah kemampuan masyarakat Indonesia untuk beradaptasi dengan jenis makanan pokok serta berlimpahnya kekayaan sumber daya alam membuat Indonesia mampu memproduksi ketahanan pangan secara mandiri.

Bagaimana kebijakan yang harus dilakukan di sisi pasokan (supply side) untuk berhasilnya diversifikasi pangan?

Jawaban:

Mendorong para petani lokal untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam bentuk penemuan pangan alternatif sebagai pengganti barang impor. Selain itu, perlu didukung dengan teknologi sehingga produksi pangan semakin meningkat dan biaya produksi semakin murah.

Bagaimana kebijakan yang harus dilakukan di sisi permintaan (demand side) untuk berhasilnya diversifikasi pangan?

Jawaban:

Pertama, Mendorong konsumsi pangan alternatif dan membiasakan untuk mengganti bentuk makanan pokok. Kedua, Memproduksi bahan makanan pokok secara mandiri sesuai dengan kekayaaan alam yang dimiliki Indonesia. Ketiga, melahirkan program inovasi dalam menciptakan rasa baru yang lezat dan sehat sehingga masyarakat tertarik untuk mengkonsumsinya. Keempat, kampanye gerakan diversifikasi pangan non-beras di ruang publik sekaligus mendorong UMKM untuk berkreasi jenis makanan alternatif.


Posting Komentar untuk "Ketahanan Pangan"