Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Charles Darwin

 

Charles Darwin dilahirkan pada tahun 1809 di Britania Raya. Dirinya ditahbiskan sebagai saintis terkemuka abad 18. Salah satu karya agungnya adalah teori evolusi yang dipaparkan secara epik dalam bukunya the Origin of Species. Hipotesis utama Darwin adalah seluruh makhluk hidup berevolusi dari bentuk yang sederhana menuju bentuk yang kompleks seperti saat ini. Artinya seluruh makhluk hidup eksis di alam semesta bukan diciptakan akan tetapi berevolusi secara mandiri karena proses percabangan yaitu seleksi alam.

Secara pribadi, penulis tidak pernah bertemu langsung dengannya namun penulis mengenal Darwin lewat karya-karya masyhurnya yang telah dipublikasi dan tersusun rapi dalam rak-rak perpustakaan dunia. Karyanya menjadi referensi di kalangan para sarjana natural science terutama saintis yang menganut paham eksistensialisme. 

Menurut penulis, keistimewaan Charles Darwin adalah mampu memikirkan apa yang tak terpikirkan orang lain. Dirinya mampu menjelaskan genealogi kehidupan secara logis dan Darwin berani mematahkan pengetahuan umum meskipun dirinya harus menghadapi berbagai kritik keras, cacian dari para sarjana terkemuka bahkan diberikan gelar seorang ateis. Mengapa Darwin dicap seorang ateis? karena dirinya tidak mempercayai keberadaan sang perancang agung, baginya itu sebuah ilusi semata. Kritik dan cacian yang diterimanya tidak lantas menjadikannya gentar dan takut dalam menyuarakan kebenaran ilmiah, justru Darwin semakin vokal menyuarakan tesisnya di ruang publik dan komunitas intelektual.

Teori evolusi Darwin sangat otentik yang lahir dari proses pengamatan dan tirakat panjang. Teori evolusi bukan patungan pemikiran para sarjana atau bantuan gratis, akan tetapi teori evolusi berlandaskan pijakan ilmiah yang kuat dan ajeg. Hal ini terbukti, teori evolusi masih menjadi rujukan utama ketika berbicara eksistensi makhluk hidup di muka bumi. Penemuan evolusi Darwin ini menjadi pemersatu teori kehidupan, menjelaskan keanekaragaman kehidupan yang pernah ada.

Penulis sendiri belum memiliki perkakas yang cukup untuk merobohkan bangunan evolusi Darwin namun ada beberapa catatan kritis yaitu mengapa evolusi Darwin yang menyeleksi alam secara acak justru menghasilkan fisik yang sempurna? mengapa evolusi Darwin selalu berangkat dari fase pasca bigbang (ledakan besar) tidak dari pra bigbang?

Terlepas dari catatan kritis tersebut, Darwin berhasil memantapkan posisinya sebagai saintis dunia nomor wahid. Perpaduan antara elan keberanian, ketekunan dan kecerdasan menjadikan Darwin sebagai ilmuwan hard science yang patut diperhitungkan.

Kepiawaian Darwin dalam membongkar rahasia dan awal mula sejarah manusia, maka dirinya patut diganjar sebagai saintis-humanis sehingga tidak heran ketika wafat, jenazahnya diberikan penghormatan terakhir di Westminster Abbey, Inggris.  

Posting Komentar untuk "Charles Darwin"