Ancaman Radikalisme
Dalam perjalanan NKRI terdapat ancaman sektarianisme. Jelaskan konsep sektarianisme?
Jawaban:
Negara Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari berbagai ras, suku, agama, kelompok, budaya dan bahasa. Keanekaragaman ini merupakan modal awal bagi terbentuknya Negara Kesaturan Republik Indonesia hingga bertahan sampai saat ini.
Pasca proklamasi tahun 1945, para pendiri bangsa mengambil langkah strategis dalam membentuk NKRI berupa; pertama, pembentukan kelengkapan pemerintahan yang meliputi pengesahan UUD 1945, memilih Presiden dan Wakil Presiden. Kedua, pembentukan komite nasional. Ketiga, pembentukan kelengkapan keamanan negara. Keempat, pembentukan Pemerintahan Daerah.
Ancaman terhadap keutuhan NKRI adalah sektarianisme sebagai fakta historis. Bangsa Indonesia yang majemuk terdiri dari aneka ragam budaya, agama, suku, bahasa dan luasnya geografis berpotensi terjadi disintegrasi karena adanya perbedaan namun perbedaan tersebut dapat disimpul menjadi satu kekuatan utuh dengan ditetapkannya Pancasila sebagai ideologi negara.
Sektarianisme yang masih mengakar di antara warga negara disiasati dengan semangat nasionalisme, membangun rasa sebangsa dan setanah air di atas segala kepentingan dan kelompok.
Ancaman sektarianisme selain memecah belah bangsa juga menimbulkan sikap subjektif dalam menilai sebuah kebenaran karena selalu mengkalkulasi kepentingan kelompoknya yang terus diperjuangkan. Dirinya menjadi gelap dan tidak lagi objektif serta mudah terpancing emosi jika kelompoknya diserang oleh kepentingan kelompok lain.
Jelaskan dinamika dan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya radikalisme di Indonesia?
Jawaban:
Dinamika kelompok radikal sangat dipengaruhi oleh dinamika politik nasional. Kelompok radikal akan tumbuh subur jika diberi ruang untuk menyampaikan aspirasinya terutama pada momen-momen yang dapat digunakan untuk menyisipkan ajarannya di ruang publik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya radikalisme di Indonesia yaitu;
Faktor pemikiran. Pemikiran radikal adalah pemikiran suatu kelompok yang menginginkan perubahan cepat di dalam realitas sosial dengan cara-cara anarkis. Pemikiran radikal lahir akibat tidak adanya sikap kritis di dalam diri kita masing-masing dan mudah menerima ajaran baru yang bisa saja keliru atau tidak sesuai dengan identitas bangsa.
Faktor ekonomi. Faktor ekeonomi merupakan faktor penentu timbulnya radikalisme sebab kebutuhan hidup mendorong seseorang untuk melakukan cara-cara anarkis dan instan agar kebutuhan hidupnya terpenuhi secepatnya.
Faktor politik. Radikalisme memandang penguasa dan koleganya telah melakukan kesewenangan jabatan sehingga dianggap tidak adil. Ketidakadilan inilah yang ingin direbut dengan cara-cara berpolitik.
Faktor sosial. Sebagai makhluk sosial, paham radikal disebarkan melalui proses interaksi antar manusia, komunikasi dua arah serta timbal balik hubungan keduanya. Terlebih jika orang tersebut memiliki wawasan yang sempit, tidak kritis dan mudah percaya.
Faktor psikologis. Radikalisme akan menyerang mental jika pribadi seseorang masih memiliki rasa dendam, iri hati dan mudah tersinggung yang menyebabkan perilakunya lebih impresif dan agresif terhadap kelompok lain. Sikap agresi di dalam diri seseorang juga mempengaruhi lahirnya radikalisme.
Faktor pendidikan. Radikalisme tumbuh subur jika seseorang tidak memiliki wawasan kebangsaan, intoleran dan tidak memiliki sikap skeptik terhadap suatu doktrin tertentu. Pendidikan yang sifatnya doktrinal dan tidak ada dialog sangat mudah disusupi paham-paham radikal.
Faktor hukum. Penegakan hukum yang konsisten terhadap praktik radikalisme akan memberi efek jera sekaligus untuk menutup ruang-ruang berkembangya bibit radikalisme di ruang publik. Setiap aparat penegak hukum wajib di-clearence ideologinya secara berkala karena sebagai aktor utama penegakan hukum di Indonesia.
Bagaimana radikalisme dapat mengancam keutuhan NKRI?
Jawaban:
Radikalisme berusaha melawan sistem kebangsaan yang sah, mengganti ideologi negara dan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti ideologinya sehingga mudah memvonis kelompok lain keliru dan sesat. Perlawanan radikalisme dilakukan secara langsung baik melalui upaya propaganda media maupun demonstrasi di ruang publik. Perlawanan ini berbahaya karena dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Radikalisme menyusup ke seluruh lini kehidupan mulai dari warga negara biasa, pejabat hingga sektor swasta. Oleh karena itu, perlu mengoptimalkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai garda terdepan menjaga Pancasila, mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila kepada setiap warga negara.
Radikalisme dapat menimbulkan konflik horizontal antar warga negara. Kelompok yang berlawanan dianggap musuh bersama sehingga dapat menimbulkan gejolak sosial dan permusuhan. Hal demikian memberikan keuntungan bagi kelompok radikal untuk mengambil alih sistem kekuasaan untuk mengganti ideologinya.
Pelajaran apa yang diperoleh dari pembahasan tentang bahaya latin radikalisme?
Jawaban:
Ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila sebagai ideologi tunggal dalam berbangsa Indonesia. Ideologi lain seperti radikalisme mengancam keutuhan dan kesatuan bangsa yang harus direspon dengan serius oleh seluruh elemen bangsa.
Modus operandi radikalisme terbagi dua yaitu propaganda dan demonstrasi di ruang publik.
Radikalisme dapat diredam jika semua elemen bangsa bersatu untuk mengendalikannya sehingga tidak ada lagi korban yang terpapar paham radikalisme. Program deradikalisasi terus diupayakan untuk menekan angka korban dan berkembangnya paham radikal di ruang publik.
Untuk merestorasi korban, diperlukan beberapa upaya komprehensif dalam bentuk penguatan kesejahteraan individu, akses keadilan terhadap sumber ekonomi (economic resources) dan reposisi korban di ruang publik. Penguatan kurikulum pendidikan Pancasila baik formal maupun informal memiliki urgensi sehingga nilai Pancasila terinternalisasi di dalam pribadi, mental dan karakter anak bangsa.
Posting Komentar untuk "Ancaman Radikalisme"