Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Revolusi Data

Pola hidup manusia menyisakan ribuan data yang tercecer bahkan terbuang sia-sia. Semua informasi kehidupan masa lalu sebagai rekaman sejarah tak terkodifikasikan dengan baik sehingga generasi mendatang kehilangan jejak sejarah peradaban sebelumnya. Hal ini amatlah merugikan bagi kelangsungan hidup manusia.

Saat ini, data dan informasi dapat dikumpulkan dalam satu chip tipis yang tersimpan dalam waktu sangat lama. Bahkan telah lahir tempat penyimpanan di atas awan (cloud) yang jauh dari jangkauan si pemilik. Penyimpanan di awan bukan di dalam komputer si pemilik, ponsel atau flash disk akan tetapi di awan yang terbuka dan mudah ditelusuri oleh pengguna jaringan lainnya.

Data menjadi barang tambang yang amat mahal. Siapa yang menguasai data berarti dia yang menguasai sumber kekayaan. Data yang sudah tersimpan dan mudah diakses publik akan semakin berkembang menjadi milyaran data yang dapat membantu manusia. Data akan menjadi milik bersama yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang tanpa terkecuali.

Revolusi data mendatangkan ribuan manfaat namun menyisakan ancaman potensial yang dapat merusak sendi kehidupan manusia secara sekejap. Data yang terbuka dan melimpah dapat dicuri atau diambil maling untuk keperluan pribadi sebagai tindakan kejahatan. Data curian digunakan untuk merugikan orang lain bahkan merusak peradaban manusia secara umum sehingga lahir konsep enkripsi sebagai metode pengamanan data secara acak yang sulit diketahui atau di-hack oleh oknum penjahat cyber. Revolusi Data ini semakin berkembang beriring waktu sejalan meluasnya jaringan internet itu sendiri sehingga masyarakat akan menyambut dengan antusias lingkungan yang kaya data.

Posting Komentar untuk "Revolusi Data"