Malcolm Frank dan Jenis Kecerdasan Buatan (Part 2)
Pendahuluan
Orang banyak yang keliru dalam memahami kecerdasan buatan dan mesin cerdas. Mereka mencampuradukan antara kecerdasan buatan (KB) dengan mesin cerdas yang padahal berbeda. Kekacauan terminologi ini berdampak terhadap berita-berita yang sampai ke telinga kita tentang hakikat kecerdasan buatan itu sendiri. Kekacauan ini diperparah dengan arus informasi yang hilir mudik mudah diperoleh sehingga orang mudah menelan informasi kecerdasan buatan (KB) tanpa verifikasi ilmiah terlebih dahulu.
Pembahasan
Malcolm Frank dan koleganya telah membatasi pengertian kecerdasan buatan dan mesin cerdas. Kecerdasan buatan secara sederhana adalah kemampuan mesin untuk belajar dan berkomputasi secara mandiri. Dengan sentuhan algoritma, kecerdasan buatan semakin memuncak menemukan keistimewaannya sebut saja machine learning. Mesin menjadi super pintar yang mampu membantu mengatasi masalah manusia dan membawa manusia memperoleh intimasi kebahagiaan.
Berbicara kecerdasan buatan, Malcolm membagi 3 (tiga) jenis kecerdasan yaitu pertama, kecerdasan buatan sempit (artificial narrow intelligence) atau ANI. Kedua, kecerdasan buatan umum (artificial general intellligence) atau AGI. Ketiga, kecerdasan buatan super (artificial ultra intelligence) atau AUI.
Kecerdasan buatan sempit (ANI) lebih spesifik dan fokus pada sisi kehidupan manusia. Kecerdasan buatan sempitnya contohnya mengemudikan mobil, mesin pembaca x-ray, melacak penipuan transaksi finansial, dll. Sederhananya, ANI merupakan sebuah alat yang diciptakan untuk membantu persoalan manusia yang spesifik dan membutuhkan detil.
Kecerdasan buatan umum atau AGI merupakan kecerdasan buatan yang tertanam di dalam mesin yang mampu melakukan kegiatan layaknya manusia. Jika manusia mampu memikirkan politik, tertawa lalu memukul bola golf sejauh 150 Yard dalam waktu relatif singkat maka mesin komputer juga mampu melakukan aktivitas tersebut. Dengan kata lain, AGI merupakan kecerdasan yang jamak terjadi di sekeliling manusia yang lebih luas dan lebih kompleks.
Sedangkan kecerdasan super, Malcolm masih meragukan akan terjadi dalam waktu dekat ini. Karena berdasarkan analisisnya, kecerdasan buatan yang terjadi di sekeliling manusia milenium masih seputar kecerdasan buatan umum atau AGI. Kecerdasan ultra cerdas sebagaimana film terminator masih jauh terjadi.
Penutup
Kecerdasan buatan semakin berkembang pada hari berikutnya. Kecerdasan buatan semakin eksponensial ketika bergabung antara unsur alroitma, jaringan internet, maha data dan sentuhan manusia menjadi satu kesatuan kecerdasan kolektif. Kecerdasan buatan akan terus berkembang variasinya sejalan dengan iklim teknologi yang sudah meninggalkan pola lama dan ruang lab yang pada akhirnya kecerdasan buatan menyatu (dwitunggal) dengan kecerdasan manusia. Kecerdasan buatan sempit atau ANI akan bertahan dalam kurun waktu 10 tahun, kecerdasan buatan umum atau AGI akan stabil hingga kurun waktu 50 tahun sedangkan kecerdasan super akan tiba kurang dari 100 tahun ke depan.
Posting Komentar untuk "Malcolm Frank dan Jenis Kecerdasan Buatan (Part 2)"