Malcolm Frank dan Masa Depan Kecerdasan Buatan (Part 1)
Pendahuluan
Fase kehidupan manusia saat ini sedang memasuki masa hebat dimana para futuris menjadi murid profesional masa depan dan murid sejarah. Para futuris menyimpulkan bahwa masa yang hebat ini ditandai dengan sedang berlangsungnya masa Kecerdasan Buatan (KB), Algoritma, Bots dan Maha Data (Big data) yang terjadi di ruang kehidupan manusia. Masa hebat inilah yang mendorong manusia memasuki fase revolusi teknologi dimana teknologi dapat berkembang, belajar dan berkomputasi secara mandiri (self learning). Namun yang menjadi persoalan serius adalah apakah mesin cerdas dan perkembangannya akan mengeliminasi manusia dan akankah bumi menjadi tidak baik-baik saja serta apa yang harus kita lakukan untuk generasi di masa depan?
Pembahasan
Malcolm menganalisis selama 3 (tiga) tahun dalam hidupnya telah mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dan hasilnya adalah bahwa kehidupan manusia akan baik-baik saja di masa depan bahkan lebih baik dari yang ada saat ini. Kecerdasan buatan (KB) dan variasinya akan menciptakan kehidupan menjadi lebih baik, manusia akan semakin sejahtera, sehat dan bahagia meskipun profesi-profesi mulai terotomatisasi dan tergantikan mesin maha cerdas berupa komputer. Manusia akan berdampingan dengan mesin maha cerdas di masa depan menjadi partner yang membantunya setiap saat. Manusia akan lebih produktif dan inovatif berkat uluran tangan kecerdasan buatan yang dapat meningkatkan pendapatan perkapita dan kesejahteraan ekonomi.
Malcolm menawarkan pendekatan AHEAD yaitu (A) automatisasi, (H) Helo yaitu kode dan (E) enhance yaitu perkuat.
Kehadiran kecerdasan buatan (KB) dalam dekade ini ditandai dengan otomatisasi profesi dan pekerjaan di ruang publik muapun private. Jabatan-jabatan dan pekerjaan yang dahulunya dijabat oleh orang profesional kini dapat diotomatisasi. Otomatisasi ini memiliki dua sisi yaitu satu sisi mengeliminasi pekerjaan dan jabatan namun di sisi lain otomatisasi meningkatkan produktivitas dan kreativitas bagi orang tersebut. Orang tersebut dapat memanfaatkan mesin cerdas untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya dan orang tersebut mencari ide lain untuk menghasilkan nilai baru/pekerjaan baru. Otomatisasi ini juga mendorong perubahan besar yaitu dari big brains menjadi big ideas, orang-orang di masa depan akan berinovasi untuk melahirkan ide-ide besar, memikirkan apa yang tidak bisa diotomatisasi. Dengan demikian, otomatisasi akan menumbuhkan nilai dan hasil baru dalam fase kehidupan manusia masa depan.
Kecerdasan buatan berupa mesin ultra cerdas juga melahirkan prinsip kode-kode dalam setiap kehidupan. Pengkodean ini mendorong nilai baru yaitu keamanan, keaslian dan kevalidan sehingga seluruh aspek kehidupan lebih otentik dan terjaga. Kecerdasan buatan juga membatasi terjadinya pencurian data dan informasi penting individu maupun perusahaan sehingga lebih terjaga. Kode-isasi juga mengarahkan kehidupan manusia lebih teratur dan terarah sebab kode-kode ini saling terkoneksi seperti transportasi cerdas, kota cerdas, lalu lintas cerdas, rumah cerdas, kantor cerdas, dll.
Kecerdasan Buatan (KB) juga memperkuat kehidupan manusia bukan mendegradasi kehidupan manusia. Manusia yang mau memanfaatkan teknologi dan mesin cerdas semakin diuntungkan berupa bertambahnya pundi-pundi kekayaan. Sedangkan kelompok Luddite (anti teknologi-red) justru semakin tertinggal dan terbelakang. Penguatan kehidupan manusia dengan mengadopsi teknologi di dalam setiap aspek kehidupan seperti pekerjaan, belajar, berinteraksi akan meningkatkan fase kehidupan manusia dari fase baik menuju fase hebat.
Penutup
Meledaknya kecerdasan buatan (KB) dalam kehidupan saat ini membuat hidup manusia bertambah baik dari dekade sebelumnya dengan syarat manusia mau memanfaatkan teknologi dan kecerdasan buatan (KB) dalam kehidupannya. Manusia yang menolak keberadaan kecerdasan buatan akan menyebabkan hidupnya semakin sulit secara ekonomi, minim kesempatan dan terbatas gerak di ruang publik serta semakin tertinggal dari kontestasi global. Dirinya akan menjadi penonton sejati ketimbang pelaku utama.
Posting Komentar untuk "Malcolm Frank dan Masa Depan Kecerdasan Buatan (Part 1)"