Pemikiran Magnus Lindkvist tentang Karakter Masa Depan

Salah satu tujuan masa depan adalah meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia di muka bumi. Masa depan penuh dengan ketidakpastian dan serba mungkin sehingga memiliki probabilitas yang tinggi; bisa terjadi, bisa tidak. Di dalam buku tersebut, Magnus menyebut dirinya sebagai "akupuntur intelektual" yaitu sosok pembaharu yang terus memproduksi ide dan gagasan baru yang belum pernah disaksikan pada fase sebelumnya.

Masa depan adalah kondisi kaya, beragam dan terfragmentasi. Masa depan jauh berbeda dengan masa sekarang atau masa lampau sehingga kita akan menemukan banyak hal baru di masa depan. Masa depan sebagai suatu yang baru harus dipersiapkan dengan perbuatan/perilaku saat ini. Berhasil tidaknya masa depan sangat tergantung dari apa yang kita kreasikan masa sekarang. Masa depan lebih beragam dan sangat dinamis. Hal ini disebabkan karena masa depan memicu perubahan yang sangat cepat. Seluruh aspek kehidupan berubah mulai dari kehidupan sosial, kekayaan, kemakmuran, kesehatan dan kebahagiaan yang fundamental.

Masa depan dapat diraih oleh mereka yang biasa dicaci dan dimaki bahkan dianggap idiot karena ide dan gagasannya berbeda 180 derajat dari mainstreem yang mapan. Namun demikian, dirinya tetap berdiri tegak di atas kebenaran yang diyakininya. Masa depan tidak dapat diprediksi secara akurat akan tetapi bersifat mungkin. Dirinya bersedia untuk melepaskan keyakinan, wawasan, pengetahuan yang diyakininya karena sudah tidak relevan dengan konteks zaman. 

Ada beberapa pendapat keliru terkait masa depan yaitu pertama, masa depan pasti menghasilkan sesuatu yang baik dan dapat merubah yang tadinya buruk menjadi baik. Masa depan bukanlah waktu yang direnungkan oleh para dukun akan tetapi masa depan sangat bergantung dari rencana yang dirumuskan oleh pemburunya. Oleh karena itu, baik buruknya masa depan sangat tergantung dari aktor yang menghadapinya. Kedua, waktu masa depan dapat menentukan secara pasti setiap kejadian yang akan terjadi.

Masa depan selalu berangkat dari masa lalu. Masa depan baru dapat terwujud apabila kita telah meninggalkan masa lalu. Pemburu masa depan harus melepaskan kenangan, impian dan ambisi masa lalunya untuk disesuaikan dengan konteks saat ini dan masa yang akan datang. Magnus menyatakan bahwa masa depan telah merombak 100 persen apa yang terjadi pada masa lalu untuk menjadi bekal di masa depan.

Masa depan berangkat dari ketiadaan. Untuk mengisi ketiadaan, dibutuhkan penciptaan dan proses eksperimentasi yang dilakukan secara kontinyu. Hasil penciptaan itulah yang akan mewarnai masa depan, meskipun hasil kreasi tersebut tidak diterima oleh publik. Setiap pemburu masa depan harus bersedia hasil dan karyanya ditolak, dihujat bahkan dibuang namun yang perlu diingat adalah hasil karya yang kita buat mungkin akan menjadi penyebab lahirnya karya hebat di masa depan. Yang terpenting adalah kita berbuat untuk menyambut masa depan demi kebaikan kualitas kehidupan di muka bumi.         

Berbagi :