Kriteria Pemimpin Masa Depan

Pemimpin masa depan harus memiliki kriteria yang tinggi agar dapat menyelesaikan persoalan bangsa yang kompleks, menjadi teladan, berdiri di atas semua golongan dan mempunyai segudang ide dan pengalaman untuk memberikan solusi bagi setiap persoalan kebangsaan. Adapun kriteria calon pemimpin masa depan sebagai berikut:

1. Pemimpin masa depan harus memiliki sisi kreasi yang tinggi. Pemimpin mampu menciptakan daya atau karya baru yang belum pernah ada sebelumnya. Daya cipta ini sesuai dengan dinamika kehidupan yang berubah sedemikian cepat. Daya cipta  dapat diaktualisasikan dalam bentuk kebijakan atau hasil cipta yang dapat dirasakan oleh masyarakat/publik. Daya cipta yang dihasilkan harus otentik dan memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi, bukan plagiasi dari karya pemimpin sebelumnya.
2. Pemimpin masa depan harus memiliki etos kerja yang tinggi, tidak hanya pandai beretorika apalagi membangun pencitraan yang recehan. Pemimpin masa depan harus produktif menghasilkan sesuatu nilai bagi kemajuan bangsa tidak hanya berdiam diri, memberikan instruksi namun terjun ke masyarakat dan bekerja sesuai dengan nalar publik. Dimanapun keberadaannya, pemimpin tetap produktif untuk kemajuan bangsa Indonesia. baginya tidak ada hari libur karena dimanapun dan kapanpun selalu produktif. 
3. Pemimpin masa depan harus surplus inovasi dan ide serta tegas, tidak mudah diintervensi kekuasaan lain. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki kemudian diolahnya menjadi produk atau ciptaan yang bermanfaat untuk rakyat bukan menyusahkan rakyat. Pemimpin masa depan harus mampu memoles sesuatu yang sederhana menjadi lebih menarik bernilai tinggi sehingga menguntungkan semua rakyat. Inovasi terhadap permasalahan kebangsaan harus lebih sering dilakukan ketimbang mengkonsumsi gaji dan fasilitas yang diperolehnya.
4. Pemimpin masa depan harus memiliki sikap terbuka, siap dikritisi dan siap berdiskusi. Keterbukaan pemimpin diwujudkan dalam bentuk mau menerima ide dan gagasan baru bahkan jika bertentangan dengan nalar mapan. Penghormatan terhadap ide dan gagasan baru sangat tinggi sehingga membawa perubahan yang signifikan. Dirinya siap berdialog dengan siapapun dan kapanpun demi mewujudkan kebaikan bersama dan dirinya tidak mau terjebak ke dalam sikap eksklusif yang merugikan hak orang lain, tidak mau berjarak dengan rakyat. Dasar Pancasila diinternalisasikan ke ruang publik sebagai cara menangkal radikalisme. Dirinya tidak menggunakan kekuasaan untuk membungkam pihak oposisi atau lawan politiknya namun semua komponen bangsa dipersilahkan untuk dialog bersama, saling bahu membahu untuk merajut persatuan.
   
5. Pemimpin masa depan harus menjadi perancang kebijakan strategis yang belum pernah disaksikan sebelumnya. Pemimpin masa depan harus mampu membuat sesuatu yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat, rugi menjadi untung, kelemahan menjadi kekuatan, tantangan menjadi peluang. Pemimpin harus pandai merancang kurikulum kebangsaan untuk Indonesia jauh ke depan, melampaui zamannya, bukan me-restart dari awal.  
6. Pemimpin masa depan harus mengakomodasi kepentingan rakyat bukan kepentingan golongan, identitas apalagi partai politik pengusungnya karena baginya kepentingan rakyat di atas segalanya. Kemauan rakyat yang direpresentasikan dengan nalar publik menjadi acuan dan pedoman bagi pemimpin dalam mengambil kebijakan nasional. Seluruh aspirasi rakyat tanpa terkecuali didengar, dikompromikan dan dicari jalan tengah agar semua rakyat merasa diuntungkan serta tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
7. Pemimpin masa depan harus progresif yang mampu membawa perubahan secara radikal dalam waktu sekejap. Cara-cara tradisional dan kuno disesuaikan dengan konteks saat ini dan masa depan. Kebijakan nasional harus berorientasi 100 tahun ke depan meskipun terdapat pro dan kontra. Dirinya harus berdiri di atas nilai-nilai kebenaran dalam mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara meskipun dengan cara-cara yang tidak lazim. Dirinya harus pandai merespon dinamika nasional dan internasional sehingga membawa Indonesia ke dalam gelanggang global untuk berprestasi yang layak dirujuk oleh dunia.
   

Berbagi :