Kesementaraan
Setiap yang hidup di dunia akan berubah. Faktor faktor pendukung kehidupan akan berubah secara drastis. Mulai dari manusia, budaya, tata kerja dan hubungan.
Manusia akan mengalami perubahan baik dari segi fisik, psikis dan mental. Dari segi fisik, rupa manusia saat ini yang sudah awet sejak ribuan tahun lalu akan berubah. Fisiknya dapat berbeda dari yang ada sekarang. Punya ekor, tanpa tangan dan diganti tangan cyborg, dan seterusnya. Kesementaraan fisik manusia merupakan konsekuensi kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan metodologi sains yang semakin menggeliat di ruang publik. Perubahan fisik manusia akan merubah sisi psikologis dan mental manusia ketika anggota tubuhnya berubah. Kesementaraan fisik manusia ini juga berdampak pada aspek budaya dimana manusia tinggal. Psikis manusia juga berubah karena manusia akan kaget melihat bentuk dan rupanya. Manusia akan mempersiapkan segala mental dan jiwanya untuk disesuaikan dengan bentuk dan rupanya. Bentuk dan rupa manusia dapat direkayasa, dipercantik, awet muda, dll. Psikis manusia juga berubah karena bisa dikendalikan oleh kecerdasan buatan. Rasa emosi, marah, sedih dan putus asa bisa diobati oleh temuan obat baru atau perantara alat canggih.
Budaya juga mengalami perubahan. Ikatan pertemanan dan persahabatan cepat berubah yaitu cepat mengenal dan cepat juga melupakan karena harus hidup dengan mobilitas tinggi. Budaya mudah bergaul dan beradaptasi akan mendorong perubahan budaya sebelumnya yaitu budaya nyaman dengan segelintir orang sebagai teman/sahabat. Selain budaya ikatan emosi, gaya hidup juga berubah. Budaya cepat melupakan dalam bentuk pindahnya rumah dan silih berganti tetangga di sebelah rumah. Selain Gonta ganti tetangga, teman kerja pun demikian. Dalam 5 tahun, kita bisa pindah tempat kerja sehingga bertemu dengan orang orang baru. Hal ini menyebabkan terjadi perubahan dalam budaya hidup manusia yang akan datang. Persoalan cinta juga demikian. Budaya perceraian akan semakin tinggi akibat instrumen teknologis yang membentuk ikatan emosi menjadi tidak logis. Perkawinan hanya bertahan beberapa tahun dan selanjutnya berganti pasangan. Desakralisasi perkawinan akan merubah budaya sebelumnya dimana perkawinan merupakan prosesi yang sakral di antara kedua belah pihak.
Kesementaraan dalam bekerja juga akan terjadi dalam abad ini. Bekerja secara permanen tidak lagi ditemukan dalam waktu waktu yang akan datang. Setiap orang akan berpindah posisi baik promosi maupun turun level. Tidak hanya pindah posisi jabatan, pola kinerja masa depan juga dengan lompat dari perusahaan satu ke perusahaan lain dalam kurun waktu yang relatif singkat. Nilai positif dari kesementaraan dalam bekerja adalah mudah beradaptasi dengan hal-hal baru sekaligus menambah stok pengalaman sehingga kualitas bekerja semakin meningkat. Banyaknya waktu santai juga akan merubah cara-cara kita bekerja. Bekerja yang dahulu harus hadir secara fisik di kantor berubah menjadi bekerja secara remote dari rumah atau jarak jauh. Hal ini mendorong sistem fleksibilitas dalam bekerja yang berorientasi kepada hasil produktif.
Terakhir, hubungan. Kesementaraan hubungan dan ikatan antar personal menjadi berubah. Yang dahulu seseorang bisa memiliki sahabat 5 -10 orang akan berubah menjadi tidak ada sama sekali. Perkawanan hanya sebatas kawan di suatu tempat dan akan mudah hilang ketika pindah ke tempat lain. Hubungan personal antar warga bahkan antar keluarga menjadi hubungan yang tidak terikat dan kekal karena mobilitas yang tinggi. Seseorang yang ingin menjaga hubungan akan mengalahkan sisi lainnya; entah karir atau percintaan. Itulah dampak kesementaraan yang mampu merubah dari sesuatu yang dipertahankan keawetannya menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja. Kesementaraan merupakan tanda awal hadirnya masa depan.
Posting Komentar untuk "Kesementaraan"