Gerakan Moral Selamatkan Bumi

Masa depan bumi sangat tergantung dari apa yang kita lakukan saat ini; kita peduli atau acuh. Bumi yang ramah terhadap ekosistem makhluk hidup harus dijaga dan dirawat agar kelestariannya berlangsung lama hingga ratusan tahun ke depan. Berbagai ancaman terhadap kelestarian bumi sudah terjadi mulai dari aktivitas manusia yang tidak bertanggungjawab, alam yang tidak bersahabat dan reposisi planet tata surya. Ancaman terhadap bumi merupakan ancaman bagi seluruh makhluk hidup yang menyebabkan kepunahan masal.

Untuk menjaga kelestarian bumi dan kepunahan masal, maka tanggung jawab manusia sebagai makhluk berakal yang memiliki daya dan upaya untuk melakukannnya. Gerakan moral selamatkan bumi dapat diwujudkan dalam bentuk demonstrasi, sosialisasi, edukasi, dan kreasi.

Upaya demonstrasi selamatkan bumi di ruang publik dapat melibatkan seluruh komponen dan entitas. Penguasa, rakyat, negara mengambil bagian partisipasi untuk bersama-sama merawat bumi dari kepunahan. Upaya ini tidak hanya sekali gerak (one take system) akan tetapi harus berkelanjutan dan terukur.

Upaya sosialisasi ancaman dan perubahan semesta beserta dampaknya terus digalakkan kepada komunitas global. Kegiatan sosialisasi melibatkan berbagai lembaga swadaya, perguruan tinggi, insan cendekia, pers, media sosial, dan media lainnya. Keberhasilan sosialisasi ini sangat berdampak terhadap keberhasilan merawat kelestarian bumi.

Kegiatan edukasi menyasar kepada komunitas global melalui penyebaran buku, jurnal, artikel dan kurikulum lingkungan  sejak pendidikan dasar hingga tingkat sarjana. Kegiatan edukasi ini penting agar komunitas global mengetahui ancaman bumi saat ini dan masa depan sehingga akan memberikan kontribusi baik pikiran maupun aksi nyata.

Yang terakhir adalah kreasi. Aksi nyata selamatkan bumi merupakan panggilan moral melakukan sesuatu untuk bumi. Segala perbuatan yang dilakukan selalu mengkalkulasi untuk kepentingan bumi. Kepentingan bumi (earth interest) menjadi pertimbangan utama dalam berbuat dan beraksi baik di ruang privat maupun publik sehingga kelestarian bumi dapat terjaga secara konkret bukan sekedar retorika semata.  

Berbagi :