Adi-Manusia
Pemakaian elektroda chip adalah bagian dari riset neuroteknologi. Neuroteknologi terdiri atas pengamatan aktivitas otak dan melihat bagaimana otak menyapa dunia, berinteraksi kemudian memberi konklusi. Selain itu dalam penegakan hukum pemakaian riset neuroteknologi akan mampu menyediakan perangkat khusus dalam kasus kriminal tentang tanggung jawab perbuatan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Pemakaian elektroda chip juga meningkatkan kinerja dan mempertajam kognitif dengan memicu timbulnya perilaku baru yang belum ada sebelumnya.
Untuk membentuk adi-manusia, kita perlu melakukan inisiasi kepada manusia (homo sapiens) layaknya eksperimen tikus robot (robo-rat) dengan memanipulasi otak manusia dan menghilangkan rasa-rasa rumit seperti cinta, marah, takut, senang, bosan dan depresi dengan menstimulasi titik-titik yang tepat pada otak manusia dengan menanamkan elektroda berupa chip-chip komputer ke dalam saraf sensori di dalam jalur reward areas pada otak manusia dan menyambungkannya dengan sebuah komputer mungil yang ditanam di dada pasien.
Pemakaian elektroda chip di dalam otak manusia dapat meningkatkan kinerja serta hasil kerja yang optimal. Kelelahan, fokus dan kebimbangan dapat diatasi dengan bantuan kontrol atas elektroda chip yang ditanamkan. Pemakaian elektroda chip ini juga dapat mengiring manusia bekerja secara lebih profesional, jujur dan fokus dalam menyelesaikan beban pekerjaan ketimbang tidak memakai elektroda. Apakah pemakaian elektroda chip tidak bertentangan dengan kemerdekaan dalam berkehendak? Tidak, sebab elektroda chip bukan menentukan pilihan baku akan tetapi teknis penyampaian neuron menuju elektron secara magnetik dengan mengirimkan signal keinginan ke dalam otak manusia. Apakah inisiasi penanaman elektroda chip di dalam otak manusia melanggar prinsip kesehatan? Tidak, sebab eksperimen penanaman elektroda chip dilakukan oleh ilmuwan dan profesional kesehatan berbasis eksperimental telah berhasil sebagaimana riset yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat dalam tikus robot dan helm angkatan militer.
Adapun manfaat besar pemakaian elektroda chip di dalam otak manusia adalah hasil kerja yang sangat memuaskan. Ancaman atau teror masa demonstrasi yang menggunakan senjata biologi-kimiawi dapat dikenali dengan kecerdasan non-kesadaran yang sedang dikembangkan dengan cara pengenalan pola. Pola-pola destruktif masa atau pihak yang tidak puas, militan dan rumit dapat dikenali oleh kecerdasan buatan (AI) tanpa membutuhkan kesadaran sehingga kejahatan masif yang dapat memakan jumlah korban besar yaitu manusia dapat diantisipasi.
Manusia-manusia super yang bekerja dengan sangat profesional melahirkan hasil pekerjaan yang istimewa yang dirasakan oleh pengguna layanan sehingga birokrasi kelas dunia bukan sebatas jargon yang digembor-gemborkan tanpa aksi nyata dari adi-manusia sebagai aktor utama di belakang layar (behind the scenes). Bagian-bagian birokrasi dan peran beberapa pegawai dapat ditangani oleh segelintir adi-manusia sehingga dapat merampingkan jabatan struktural dan fungsional karena adi-manusia mampu menjalankan beberapa peran dengan satu tubuh yang sama.
Jika birokrasi semakin canggih dan sumber daya manusia semakin kompeten maka goals organisasi mudah terwujud dalam waktu relatif singkat. Manusia-manusia dewa yang menggabungkan anatomi biologis berupa unsur DNA dan mesin berupa unsur chip menghasilkan kekuatan yang supernatural dalam menyelesaikan persoalan rumit dan kompleks.
Segala hambatan dan risiko yang dihadapi dapat dipecahkan oleh tubuh mungil yang memiliki kekuatan dewa (homo deus). Penggunaan elektroda chip di dalam tubuh dapat berfungsi sebagai memori data yang dapat dihubungkan ke dalam komputer eksternal untuk menjamin kerahasiaan sehingga data penting menempel di dalam data pribadi. Adi-manusia yang berkeliaran di lingkungan kitya akan membentuk struktur jaringan digital guna memudahkan kerjasama dan pengamatan secara elektronik.
Posting Komentar untuk "Adi-Manusia"