Strategi Buruk
Para pimpinan atau manajer organisasi menganggap mereka terbaik, sudah on the track bahkan berhasil mencapai visi yang ditargetkan sebelum waktunya dengan dalih rumusan strategi yang disusun sudah tepat padahal strategi yang dirumuskan sangat buruk sehingga organisasinya tidak ada capaian gemilang. Strategi buruk ini disebabkan karena pertama, mereka tidak mampu membedakan antara strategi dan sasaran strategis. Kedua, mereka pandai menyusun sasaran namun defisit kebijakan dan tindakan. Ketiga, pimpinan tidak paham atau tidak mau mengerti tentang implementasi strategi dalam kepemimpinannya sehingga menutupi kekurangan dirinya dengan pembinaan visi, target dan sasaran yang segudang. Padahal itu semua termasuk strategi yang buruk.
Strategi buruk adalah strategi yang membicarakan apa yang dilakukan namun luput membahas apa yang dilarang. Strategi buruk fokus kepada sasaran yang hendak dicapai namun minus tindakan kemudian sasaran itu dinamakan oleh mereka sebagai strategi. Bukan!! Itu bukan strategi!! Itu sasaran strategis!!. Strategi dikatakan baik apabila memenuhi 3 (tiga) indikator yaitu diagnosis masalah, kebijakan, tindakan koheren.
Seorang pemimpin itu harus mampu mendeteksi kekuatan organisasinya dengan cara analisa tajam dan kajian yang mendalam bukan terkaan apalagi katanya. Seorang pemimpin yang menghindar dari ancaman/tantangan organisasi akan melahirkan strategi buruk yaitu melahirkan kebijakan untuk menghindari dari tantangan bukan menyelesaikannya sehingga dirinya sibuk menambal kelemahan organisasi dengan sasaran yang tidak jelas. Dirinya tidak mampu berkontestasi dengan organisasi / perusahaan lain untuk menjadi yang terbaik. Seorang pemimpin harus sering mencari ancaman, tantangan atau kendala yang dihadapi organisasi yang dipimpinnya dan memberikan solusi yang menyelesaikan persoalan bukan menghindar dari persoalan. Pemimpin yang tidak mampu menemukan persoalan organisasi berarti dirinya hanya mampu menyusun strategi buruk.
Setelah ditemukan persoalan dasar, pemimpin harus mengeluarkan kebijakan dan tuntutan sebagai pedoman dan acuan dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Kebijakan tersebut harus benar-benar baru, belum pernah digunakan oleh kompetitor lain, baik dalam bentuk inovasi maupun kreasi.
Terakhir, strategi dikatakan buruk apabila tidak ada aksi nyata untuk menyelesaikan persoalan. Pemimpin dan sekutunya terjebak kepada diskusi, rapat dan pembahasan konsep tanpa aksi. Dirinya disibukkan dengan rapat dan rapat bukan aksi nyata. Kesehariannya disibukkan dengan kata-kata bukan kerja nyata. Aksi nyata tersebut harus koheren alias nyambung dan tepat atas masalah dasar yang dihadapi organisasi. Kebalikan dari strategi buruk adalah strategi baik yaitu tindakan koheren yang didukung ulasan, argumen dengan struktur dasar yang disebut inti (kernel).
Organisasi masa depan harus dipimpin oleh orang-orang yang mengetahui cara menyusun strategi yang baik untuk persoalan organisasinya. Pemimpin harus pandai mendiagnosis masalah besar organisasinya kemudian menyusun pedoman untuk menyelesaikan tantangan serta mendorong aksi nyata untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Posting Komentar untuk "Strategi Buruk"