Migrasi Antar Planet
Ada sebuah hipotesis baru “Hukum alam akan berubah di masa depan”. Hipotesis ini memiliki dampak terhadap perubahan sendi kehidupan yang selama ini mapan, hal-hal yang dahulu tak mungkin menjadi mungkin, yang aneh menjadi biasa, yang ditolak menjadi diterima. Salah satunya adalah wacana migrasi antar planet. Migrasi antar planet merupakan fenomena baru bagi umat manusia masa depan yang sudah jenuh tinggal di bumi. Migrasi antar planet dilakukan karena tiga alasan utama; pertama, pelestarian jenis Homo Sapiens. Kedua, membongkar keajaiban beserta kekayaan pengetahuan yang terkandung di alam semesta. Ketiga, melancong ke dunia baru dalam rangka memulai kehidupan baru sekaligus menambang material di ladang baru.
Pelestarian jenis Homo Sapiens dilakukan dengan menembus ruang dan waktu yang ada di bumi. Planet-planet yang selama ini terasa jauh dan asing bagi kita ternyata ramah bagi kehidupan termasuk bagi manusia. Dalam catatan sejarah, leluhur kita adalah seorang pemburu handal yang suka berpindah-pindah alias nomadik. Membabat hutan, menyebrangi lautan, mengarungi samudera merupakan aktivitas rutin yang biasa dilakukan demi menemukan bekal makanan serta tempat berkembang biak. Berdasarkan konteks historis itulah, umat manusia memiliki latar sejarah sebagai imigran sejati dalam evolusi kehidupannya hingga sampai saat ini. Migrasi antar tempat, antar wilayah, antar negara bahkan antar planet akan dijalaninya selama manusia berkeinginan untuk mempertahankan spesiesnya maka selama itu pula prestasi penaklukan suatu ruang akan terus kita saksikan di masa depan.
Alam semesta adalah kosmos sebagai pusat ilmu pengetahuan yang belum kita ketahui karena kita kurang peduli dengan semesta yang dianggap tidak berdampak langsung kepada kita. Orang-orang lebih suka berbicara recehan seperti urusan perut, seksual ketimbang menalar kosmos yang rumit. Pemahaman akan kosmos membuat kita semakin sadar akan kekurangan manusia. Dalam perspektif antariksa, manusia tidak ada artinya. Manusia bukan sebagai pusat semesta melainkan sekedar makhluk kecil yang berada di titik biru pucat (bumi). Manusia baru “terlihat” apabila perannya berpengaruh langsung terhadap keteraturan semesta beserta kompleksitasnya. Ide dan gagasan besar yang dapat merubah tatanan semesta menjadikan manusia sebagai sosok yang terlihat. Untuk membongkar cadar alam semesta diperlukan seperangkat sains dan teknologi serta kemauan tinggi.
Migrasi antar planet pada masa depan sangat mungkin terjadi dimana manusia bumi melakukan pariwisata ke planet lain bukan sekedar piknik melainkan tinggal menetap di sana. Terraforming suatu planet menjadi tempat yang ramah bagi kehidupan manusia akan dilakukan oleh para penghuni awal. Wacana kehidupan di planet lain sudah menemui titik terang seperti ditemukannya teknologi pesawat antariksa tanpa awak, stasiun antariksa yang semakin berkembang, teori-teori pengetahuan semesta yang semakin berkembang (kosmologi, astrofisika, astronomi), serta teknologi mutakhir yang semakin canggih.
Jika manusia sudah berdomisili di planet lain, dimana keberadaan perangkat hukum, transaksi ekonomi dan kebijakan politik? Apakah itu semua tinggal kenangan sebagai cerita anak cucu kita atau justru perangkat tersebut mampu merespon fenomena migrasi? Entahlah.
Carl Sagan membuka jalan kecil untuk migrasi tersebut. Dia sangat optimis bahwa masa depan pengetahuan kita tentang semesta meningkat tajam seiring bertambahnya populasi di planet lain. Memang saat ini baru ada beberapa planet yang diperkirakan dapat menjadi destinasi kehidupan yaitu Mars, Titan, dan Saturnus namun hingga saat ini riset masih dilakukan dan belum tuntas. Realitas tertambah dan dimensi baru tentang ruang menyebabkan kehidupan baru di planet lain jauh berbeda dengan kehidupan di bumi. Ada penyesuaian alami yang harus dilakukan manusia bumi demi mempertahankan hidup dimana bentuk alam, geografis dan iklim tentu berbeda antar planet.
Manfaat migrasi antar planet adalah melanjutkan warisan leluhur kita yang suka berpindah tempat demi melestarikan spesies manusia, menambah pengalaman manusia tentang alam semesta seiring berubahnya kondisi alam di bumi yang semakin mengenaskan serta membuka rahasia kekayaan dan ketakjuban kita kepada alam semesta bagi generasi setelah kita.
Dunia yang kita huni hanya ruang kecil dari susunan ruang multiuniverse yang amat luas. Alam semesta adalah malam keabadian yang sepi menyelimuti tata surya, planet, bintang beserta galaksi. Alam semesta yang tak terbatas membuka peluang bagi umat manusia masa depan untuk terus mengeksplorasi lebih jauh dan mendalam. Hasil-hasil riset terakhir telah dirilis yaitu matahari sebagai pusat semesta, semesta mengalami perkembangan ruang, presisi keteraturan semesta dapat diukur, lubang hitam dan bayi semesta, dll. Kekayaan pengetahuan tersebut harus dibuktikan kebenarannya dengan pengamatan langsung salah satunya dengan berpindah dari planet satu ke planet lain.
Mengapa wacana migrasi antar planet menarik bagi para investor dan ilmuwan global? Karena dua hal yaitu pertama, membuka kehidupan baru yang titik singgung dengan kedaulatan wilayah. Kedua, menguasai alam semesta berarti menguasai kehidupan seperti pangkalan pertahanan suatu negara, ladang tambang sumber daya alam dan pusat pengembangan ilmu pengetahuan serta riset yang dapat dikomersialkan. Wacana migrasi antar planet hanya tinggal menunggu waktu.
Posting Komentar untuk "Migrasi Antar Planet"