Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

From Zero to One

Peter Thiel pengarang buku From Zero to One telah mengirimkan pesan bermakna kepada kita bagaimana cara membangun start-up atau organisasi gemilang di masa depan. Secara gamblang, Peter membongkar rahasia sukses dirinya tentang trik jitu dalam menyulap sebuah organisasi kecil menjadi organisasi besar.

Peter Thiel adalah seorang investor sekaligus pengusaha kondang yang berhasil membangun PayPal Inc di California, Amerika Serikat. Bisnisnya tersebut mengalami pasang surut, cuan selalu datang dan pergi namun tidak menghalangi ambisinya untuk mengejar profit terus menerus supaya bertahan lama demi meraup pundi-pundi kekayaan.

Salah satu quote ciamik yang dilontarkan Peter di dalam bukunya adalah jika kita melakukan sesuatu yang sudah ada meskipun dengan cara-cara baru, kita tetap saja 0 (nol) namun sebaliknya jika kita melakukan sesuatu yang baru, belum pernah ada sebelumnya meskipun dengan cara-cara lama maka kita 1 (satu). Peter Thiel memecut kita agar melakukan sesuatu yang baru yang belum pernah dilakukan oleh siapapun karena dengan 1 (satu), kemajuan akan kita genggam. Inilah yang disebut oleh Peter sebagai kemajuan vertikal.

Biasanya sesuatu yang baru itu dicaci dan dimaki namun ajaibnya diam-diam diikuti. Novelty sebuah organisasi merupakan keniscayaan jika organisasi tersebut ingin sukses dan bertahan lama. Kontestasi dalam membangun organisasi harus berhasil dalam memproduksi ide baru bukan asyik mengimpor atau memplagiasi ide organisasi lain. Impor ide tidak memberikan perubahan dalam kemajuan akan tetapi sekedar meniru yang sudah berhasil di tempat lain.

Di dalam batang tubuh buku tersebut, Peter Thiel menjelaskan tentang misteri masa depan kehidupan yang dapat dipecahkan oleh manusia apabila mampu beradaptasi dan berkolaborasi berbagai pakar dengan latar pendidikan yang berbeda sehingga memiliki kesempatan untuk belajar. Masa depan kehidupan yang penuh keajaiban melahirkan dua bentuk kelompok yaitu kelompok Luddisme dan kelompok inovator. Kelompok Luddisme gagap menghadapi kemajuan teknologi yang semakin eksponensial, takut tergantikan mesin sedangkan kelompok inovator selalu euforia menghadapi kemajuan teknologi demi merubah ancaman menjadi peluang. Kedua kelompok tersebut berafiliasi kepada pragmatisme kebenaran yang bisa benar, bisa salah.

Teknologi adalah mercusuar keajaiban yang mampu mendatangkan kejadian yang luar biasa, yang belum pernah kita saksikan namun dengan cara-cara biasa. Organisasi atau start-up berbasis teknologi akan meluapkan letupan-letupan yang berkelanjutan, menemukan cara-cara baru meskipun dilakukan dengan cara sederhana.

Ada satu hal petuah Peter yang perlu kita ingat!! Perusahaan bersaham blue chip atau organisasi yang besar sekalipun, berangsur ambruk tatkala para pimpinan tidak rasional dalam mengambil keputusan disebabkan karena mereka surplus delusi namun defisit kreasi. Matinya kreasi (the death of creation) tidak lantas menjadikan Peter jumawa sambil meletakan tangan kanannya di dada terus bilang “Sa prihatin” di depan kaum irrasional akan tetapi semakin bersemangat membenturkan kepala kelompok tuna rasio dengan disrupsi teknologi.

Bagian akhir buku tersebut, Peter merujuk pendapat Ray Kurzweil tentang singularitas yaitu fase dimana mesin melampaui kecerdasan dan kesadaran manuusia. Peter memberikan dua alternatif pilihan; stagnasi atau singularitas, mau beradaptasi atau tergantikan.

Posting Komentar untuk "From Zero to One"